Bahkandi negara-negara yang telah berhasil menghapuskan penggunaan bensin yang mengandung timbal, debu di udara tetap tercemar karena penggunaan bahan bakar ini selama puluhan tahun. Di Kota Meksiko, misalnya, tujuh dari 10 bayi yang baru lahir memiliki kadar timbal dalam darah lebih tinggi daripada standar yang diizinkan WHO.
Indikasiudara kota mulai tercemar adalah Banyak orang tertekan Banyak orang menderita gangguan pernapasan Banyak orang menderita gangguan pencernaan Banyak orang yang menderita gangguan saraf balasan polutan. Pembahasan Setiap waktu, insan dan hewan senantiasa menghirup udara untuk mendapatkan oksigen. Oleh karena itu insan sungguh memerlukan udara yang sehat dan higienis. Jika udara boleh
Tinggaldi kota besar menjadi impian bagi sebagian orang. Padahal seperti diketahui bersama, kota besar memiliki tingkat polusi yang tinggi dan tentunya berbahaya, terutama bagi anak-anak.
DearReaders, Seni pengamatan interaksi bumi dan manusia sering juga disebut sebagai seni menata energi. Sebab seperti namanya, salah satu aspek yang sangat diperhatikan oleh seorang praktisi FengShui adalah mengenai aliran energi dan pemanfaatannya bagi kehidupan manusia. FengShui sendiri merupakan sebuah istilah yang masih muda. Nama yang disematkan kepada teknik pengamatan bumi, yang
1 Indikasi udara kota mulai tercemar adalah A. banyak orang depresi B. banyak orang menderita gangguan pernapasan C. banyak orang yang menderita gangguan pencernaan D. banyak orang yang menderita gangguan saraf akibat polutan Tolong bantu jawab dong besok harus dikumpulin!
dapatdigunakan lagi oleh makhluk hidup 33. Indikasi udara kota mulai tercemar adalah A. Banyak orang stress dan gila B. Banyak ikan-ikan kolam yang mati C. Banyak orang menderita gangguan pencernaan D. Banyak orang stress dan gila B. Banyak ikan-ikan kolam yang mati C. Banyak orang menderita gangguan pencernaan D.
Padamalam ini udara mulai tercemar asap. Sabtu, 30 Jul 2022 WIB | E-paper Media Indonesia Hari Ini; HOME; NEWS. Politik dan Hukum; KUALITAS udara di Kota Dumai, Riau pada Minggu malam terpantau mulai tercemar dengan kemunculan kabut asap sangat tebal dampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang mulai marak belakangan ini.
Namunjika suatu udara berwarna, berbau dan berasa serta bersuhu lebih tinggi, udara tersebut pastilah sudah tercemar. Sesak Nafas Ketika Terhirup - Salah satu tanda yang bisa dijadikan indikator pencemaran udara yaitu dapat menyebabkan sesak nafas ketika dihirup. Hal ini disebabkan oleh rendahnya kadar oksigen pada udara yang sudah tercemar polutan. Komposisi udara normal haruslah mengandung Oksigen sekitar 21 persen dan Nitrogen 78 persen.
22.2.4 Permasalahan kualitas udara. Data pemantauan kualitas udara dari pengamatan secara berkala yang dapat digunakan untuk melihat kecenderungan peningkatan atau penurunannya di kota-kota di Jawa Barat masih sangat terbatas. Data-data dari stasiun pemantau otomatis digunakan untuk menghitung Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU).
19indikasi udara kota mulai tercemar adalah? a bnyk orng yg menderita gangguan pencernaan b bnyk orng yg menderita gangguan saraf akibat polutan c bnyk orng stres dan gila d bnyk orng menderita gangguan pernafasan 28. komponen abiotik yg terletak diluar piramida makanan adalah? a predator b produsen c dekomposer d konsumen puncak
qj5fZ03. Penanda KUALITAS Mileu HIDUP A. Pendahuluan Pengendalian lingkungan roh yaitu urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah wilayah provinsi dan kabupaten/kota seperti mana disebutkan dalam pasal 12 ayat 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Area. Kualitas lingkungan kehidupan nan semakin menurun sudah mengancam kelanjutan perikehidupan sosok dan hamba allah nasib lainnya sehingga terlazim dilakukan preservasi dan manajemen lingkungan kehidupan yang bukan main-sungguh dan konsisten makanya semua pemangku faedah. Pengukuran kualitas lingkungan secara umum dilakukan secara parsial bersendikan sarana, yaitu air, gegana, dan lahan sehingga runyam bakal menilai kondisi mileu hidup di suatu wilayah makin baik ataupun sebaliknya. Riuk satu cara bakal mereduksi banyak data dan informasi merupakan dengan memperalat indeks. Penanda Kualitas Lingkungan Vitalitas IKLH adalah gambaran atau indikasi awal yang memberikan deduksi cepat berusul suatu kondisi mileu hidup pada lingkup dan periode tertentu. Penyusunan indeks kualitas lingkungan hidup Kabupaten Kebun terkait erat dengan mangsa privat Rencana Pembangunan Jangka Sedang Daerah RPJMD Kabupaten Tegal 2019 – 2024. Studi-studi tentang penunjuk kualitas mileu sudah banyak dilakukan maka dari itu perguruan panjang di luar negeri, seperti Yale University dan Columbia University yang menghasilkan Environmental Sustainability Index ESI, Virginia Commonwealth University yang menghasilkan Environmental Quality Index EQI dan makanya Yale University dan Columbia University nan berkomplot dengan World Economic Forum dan Joint Research Center of the European Commission yang menghasilkan Environmental Performance Index EPI. Kementerian Mileu Hidup dan Kehutanan mengadopsi Environmental Quality Indeks EQI bakal mengukur kondisi mileu di Indonesia. Selain karena kian sederhana dan mudah dipahami, kembali karena data yang tersedia relatif lengkap dan per-sisten. B. Environmental Quality Index EQI EQI yang dikembangkan oleh Virginia Commonwealth University VCU pada dasarnya menakar gaya kualitas maupun kondisi lingkungan dari kendaraan air, awan, dan tanah, beban pencemar toksik, proliferasi burung keanekaragaman hayati, dan pertumbuhan pemukim. Parameter dan parameter ditetapkan oleh komite teknis yang dibentuk oleh tim pereka cipta EQI. Komite ini terdiri bermula para pakar, serta konsul-duta pecah pemerintah negara episode dan lembaga swadaya masyarakat LSM. Penetapan bobot pada awalnya dilakukan dengan tehnik Delphi, adalah berdasarkan pendapat dari akademisi, industriawan, LSM, dan pemerintah negara episode. Seterusnya hasil survey tersebut diagregasikan menjadi bobot umumnya bakal setiap penunjuk dan parameter. C. Indeks Kualitas Mileu Nasib Konsep IKLH, begitu juga yang dikembangkan oleh BPS, semata-mata mengambil tiga parameter kualitas lingkungan yaitu kualitas air sungai, kualitas udara, dan tutupan hutan. Berlainan dengan BPS, IKLH dihitung pada tingkat Kabupaten/Kota sehingga dapat menghasilkan indikator tingkat Daerah. Perbedaan tidak dari konsep yang dikembangkan makanya BPS dan VCU adalah setiap parameter pada setiap indicator digabungkan menjadi suatu nilai indeks. Ada keseimbangan antara penanda yang mengaplus green issues isu plonco dan brown issues Isu coklat. Isu plonco adalah pembagian pendekatan pengelolaan lingkungan hidup yang menindak aspek aspek penjagaan atau pengendalian kerusakan lingkungan kehidupan. Isu yunior hanya mewakili satu indeks intern IKLH merupakan tutupan rimba, peristiwa ini takhlik bobotnya bertambah lautan dibanding indikator lainnya. Isu coklat menggantikan isu polusi lingkungan nyawa nan plong galibnya berada plong sektor industri dan perkotaan. Tabel . Indikator dan parameter IKLH NO Indikator PARAMETER BOBOT KETERANGAN 1 Kualitas udara SO2 30% No2 2 Kualitas air sungai TSS 30% Dihitung indeks kualitas air DO BOD COD Total Fosfat Fecal Coliform pH NH3-N NO3-N TDS 3 Tutupan Hutan Luas alas 40% Penggabungan penunjuk ini dimungkinkan karena suka-suka kadar yang mengaturnya, sama dengan Keputusan Nayaka Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Periode 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Pedoman ini juga mengatur tatacara pembilangan indeks pengotoran air IPA. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep- 45/MENLH/10/1997 tentang Indeks Pencemar Peledak. Estimasi kualitas udara tetap menggunakan indeks pencemaran awan. Perhitungan buat parameter kualitas air, akan dihitung dengan menggunakan tujuh penanda, yakni TSS, DO, COD, BOD, Phospat, Fecal Coli, Total Coliform. Perhitungan IKLH dilakukan dengan memperalat formula sebagai berikut IKLH Kabupaten = IPA x 30% + IPU x 30% + ITH x 40% IKLH = indeks kualitas lingkungan hidup Kabupaten IPA = indeks Kualitas air IPU = indeks Kualitas udara ITH = indeks tutupan jenggala Perincian nilai indikator kualitas air mengacu pada halal dur atau standar yang ditetapkan oleh Qanun Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang Manajemen Kualitas Air dan Pengendalian Pengotoran Air. Indeks Kualitas Udara mengacu kepada referensi kriteria internasional, yaitu WHO dan European Union. Sedangkan untuk indeks tutupan petak/wana menggunakan standar komplet tutupan rimba. Sebagai penanda tata lingkungan hidup di Indonesia, IKLH adalah perpaduan konsep Indeks Kualitas Lingkungan IKL dan konsep Environmental Performance Index EPI. IKLH dapat digunakan untuk menilai kinerja program perbaikan kualitas lingkungan jiwa dan sebagai objek informasi intern mendukung proses pengambilan garis haluan yang berkaitan dengan perlindungan dan pengelolaan mileu hidup. Dalam perkembangannya perhitungan IKLH terus mengalami penyempurnaan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dari semua pemangku kepentingan. Sebagai ilustrasi, berikut disampaikan Gambar skema penyempurnaan perhitungan IKLH yang terjadi pada waktu 2009 hingga 2018 4 kali pembaruan. Kriteria yang digunakan lakukan menghitung IKLH merupakan 1 Kualitas Air; 2 Kualitas Udara; dan 3 Kualitas Tutupan Kapling. Buat tahun 2019, perhitungan IKLH masih mengacu penghitungan yang telah digunakan hari sebelumnya. Menginjak musim 2018, estimasi IKLH 2018 terdapat 2 komponen indikator yang disempurnakan yaitu Parameter Kualitas Air IKA dan Indeks Kualitas Tutupan Lahan IKTL. Pada komponen IKA, jumlah parameter yang digunakan bertambah menjadi 10 penanda, yakni DO, Fecal Coliform, COD, pH, BOD, NH3-Lengkung langit, TP, TSS, NO3-N, dan TDS dengan perhitungan berlandaskan bobot dan alterasi nilai sub-indeks parameter kualitas air yang ditetapkan dalam metode Indeks Kualitas Air modifikasi Indonesia. Sementara sreg komponen IKTL, parameter yang dinilai kembali hanya memperhitungkan tutupan lahan berupa tutupan wana dengan menambahkan tutupan samun dan belukar rawa plong daerah hutan, dan kawasan yang memiliki kebaikan lindung lereng dengan kemiringan >25% dan sempadan sungai, danau, pantai, ruang ternganga hijau, kebun raya dan taman heterogenitas hayati. Kemudian untuk indeks kualitas gegana IKU, parameter yang diukur setia, yaitu SO2 dan NO2. Tabel 9 meladeni penunjuk yang diukur lakukan setiap komponen IKLH dan bobot sendirisendiri komponen. Diagram . Kriteria dan Penunjuk IKLH No Parameter Bobot IKLH 2018 IKLH lama 1. Kualitas Air Sungai TSS DO BOD COD Kuantitas Fosfat Fecial Coliform pH NH3-Falak NO3-Horizon TDS SO2 NO2 TSS DO BOD COD Total Fosfat Fecial Coliform Total Coliform – – – SO2 NO2 30% 2. Kualitas Udara SO2 NO2 SO2 NO2 30% 3. Kualitas Tutupan Tanah § Luas tutupan rimba, belukar dan belukar rawa yang kaya di area hutan dan kawasan berfungsi lindung sempadan sungai, danau dan pesisir, lereng > 25%. § Ruang Termengung Plonco, Kebun Raya dan Yojana Variabilitas Hayati § Luas Tutupan Tanah § Dinamika Vegetasi 40% 40% D. Penunjuk dan Parameter Kualitas Air Sungai Air, terutama air sungai mempunyai peranan yang sangat strategis dalam kehidupan manusia dan makhluk arwah lainnya.. Selain itu air sungai juga menjadi sumber air baku bagi berbagai kebutuhan lainnya, seperti mana industri, pertanian dan penyemangat tenaga listrik di enggak pihak sungai juga dijadikan tempat pembuangan berbagai macam limbah sehingga tercemar dan kualitasnya semakin menurun. Karena peranannya tersebut, maka sangat pas jikalau kualitas air batang air dijadikan indicator kualitas lingkungan hidup. Selain kualitasnya, senyatanya ketersediaan air batang air debit air juga perlu dijadikan penunjuk. Sekadar karena data yang tidak cawis, maka debit air bakal provisional tak dimasukkan sebagai parameter. Perhitungan penanda bakal indikator kualitas air sungai dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Vitalitas Nomor 115 Musim 2003 tentang Pedoman Penentuan Martabat Dur Air. Dalam pedoman tersebut dijelaskan antara lain mengenai penentuan status mutu air dengan metoda indeks pencemaran Pollution Index – PI. Menurut definisinya PIj yakni indikator polusi untuk peruntukan j yang yakni fungsi berpangkal Ci/Lij, dimana Ci menyatakan sentralisasi indeks kualitas air i dan Lij menyatakan pemfokusan parameter kualitas air i nan dicantumkan dalam formal peruntukan air j. Dalam hal ini peruntukkan yang akan digunakan adalah klasifikasi mutu air kelas bawah II berdasarkan Regulasi Pemerintah Nomor 82 Hari 2001 akan halnya Manajemen Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Formula penghitungan indeks pencemaran merupakan Pemantauan kualitas air dilakukan di bengawan-sungai yang melintasi kecamatan dalam satu kabupaten. Galibnya sungai yang dijadikan standar ukur memiliki tiga titik pantau dan dilakukan dua kelihatannya tahun pemantauan. Setiap bintik pemantauan diasumsikan andai satu data dan akan memiliki status kualitas air. Konsentrasi penanda yang diukur dibandingkan dengan protokoler loklok air, apabila angka Ci/Lij lebih osean berasal 1,0 maka digunakan biji Ci/Lij baru dengan rumus sebagai berikut Ci/Lij yunior = 1,0 + kayuCi/Lij Pada prinsipnya nilai PIj > 1 mempunyai arti bahwa air sungai tersebut tidak memenuhi baku peruntukan air j, dalam keadaan ini mutiara air papan bawah II. Penjumlahan indeks polusi air dilakukan dengan rumus ibarat berikut Dimana Ci/LijM adalah ponten maksimum bermula Ci/Lij Ci/LijR ialah skor rata-rata dari Ci/Lij Evaluasi terhadap PIj merupakan umpama berikut Memenuhi baku loklok alias kondisi baik jika 0 PIj 1,0 Tercemar ringan seandainya 1,0 10,0 Langkah-langkah pengambilan noktah sampel seumpama berikut Setiap lokasi dan musim pemantauan kualitas air sungai dianggap laksana suatu sampel; Hitung indeks pencemaran setiap sampel lakukan indeks TSS, DO, BOD, COD, Jumlah Phosphat, E. Rancap dan Total Coliform; mengerjakan normalisasi bermula juluran ponten 0% – 100% terbaik – terburuk besaran percontoh dengan biji PIj > 1, menjadi ponten penanda dalam skala 0 – 100 terburuk – terbaik. Transfigurasi poin IPA ke dalam indeks kualitas air IKA dilakukan dengan mengalikan bobot nilai penunjuk dengan persentase pemenuhan jamak mutu. Persentase pemenuhan normal mutu didapatkan dari hasil pembilangan tutul sampel yang memenuhi baku mutu terhadap jumlah sampel dalam persen. Sementara itu bobot parameter diberikan batasan seumpama berikut 70 kerjakan memenuhi baku mutiara, 50 untuk tercemar ringan, 30 bakal tercemar sedang, dan 10 bagi tercemar berat. Parameter yang dinilai dalam indikator kualitas air adalah TSS,DO, COD, BOD, Total Fosfat, dan Fecal Coliform, pH, NH3-N, NO3-Kaki langit, TDS. 2. Kualitas Gegana Indeks Kualitas Udara didefinisikan sebagai gambaran atau ponten hasil transformasi parameter-parameter indikator istimewa polusi udara nan tukar bersambung. Peledak merupakan campuran berbagai macam komponen asap nitrogen 78% dan oksigen 21% serta karbondioksida 0,035%. Udara yang mempunyai kandungan tersebut tergolong n domestik awan jati. Sementara udara yang tercemar n kepunyaan kodrat objek pencemar baik kerumahtanggaan gambar tabun maupun padat melebihi yang terwalak di lingkungan umbul-umbul. Pemantauan kualitas gegana dilakukan melalui metode Passive Sampler dilakukan di 4 lokasi, yaitu area transportasi, industri dan 2 tutul kawasan memikul, adalah dalam hal ini permukiman dan perkantoran. Dalam suatu waktu biasanya dilakukan 2 dua bisa jadi masa pemantauan dengan durasi pemantauan saban 2 ahad. Kalkulasi nilai Indeks Pencemaran Udara IPU dilakukan dengan formula ibarat berikut Warta IPU Parameter Pencemaran Udara IP NO2 Indeks Pencemar NO2 IP SO2 Indeks Pencemar SO2 Lebih lanjut, dilakukan ancangan indeks kualitas udara transendental EU, yaitu membandingkan ponten umumnya tahunan terhadap barometer EU Directives, apabila angkanya melebihi 1 satu maka berguna melebihi standar EU, begitu pula sebaliknya apabila setinggi dan dibawah 1 satu artinya menunaikan janji standar dan lebih baik. Rata-rata hasil pemantauan bagi parameter SO2 dan NO2 dibandingkan dengan Referensi EU mendapatkan Index Udara Eksemplar Ieu. Index Udara arketipe EU dikonversikan menjadi indikator IKLH melintasi paralelisme sebagai berikut Indeks kualitas gegana = 100-{50/ x ieu – Pemantauan Gegana di Kabupaten Tegal dilakukan dua kelihatannya masing-masing tahun di lokasi-lokasi yang mewakili daerah permukiman, industri, dan padat keluar masuk kendaraan bermotor dan indeks yang diukur merupakan SO2 dan NO2. Pada tahun 2019 pengukuran kualitas peledak tetapi dilakukan sebanyak dua barangkali per tahun dianggap mengambil alih kualitas udara tahunan lakukan masing-masing indeks. Nilai konsentrasi tahunan setiap parameter adalah rata-rata berusul nilai sentralisasi per triwulan. Selanjutnya nilai konsentrasi rata- rata tersebut dikonversikan menjadi poin indeks dalam neraca 0 – 100 bagi setiap ibukota provinsi. Lokasi pemantauan kualitas udara di kabupaten Tegal di buat puas 4 titik selama dua kali privat setahun. 3. Tutupan Lahan Indeks kualitas tutupan lahan IKTL merupakan penyempurnaan semenjak penanda tutupan lahan ITH yang digunakan sebelum masa 2017. Puas metode rekapitulasi IKLH sebelumnya, terwalak keterbatasan dalam metode perkiraan indeks tutupan lahan bak satu-satunya penanda yang mewakili isu plonco. Oleh Karena itu dilakukan penyempurnaan metode rekapitulasi IKTL dengan menambahkan tutupan belukar samun dan samun pandau yang berlambak di provinsi hutan, sempadan kali besar, telaga dan pesisir, lereng >25% 0,6 dari tutupan hutan, Pangsa Mendelongop Hijau RTH, Kebun Raya dan Yojana Keanekaragaman Hayati 0,6 berpunca tutupan hutan. Tutupan petak ialah kenampakan biofisik permukaan bumi. Pembilangan indeks tutupan lahan mengacu pada Klasifikasi Penutup Lahan SNI 7645-2010. Berdasarkan SNI 7645-2010, penutup persil didefinisikan sebagai tutupan biofisik puas permukaan bumi nan dapat diamati yaitu satu hasil kontrol, aktivitas, dan perlakukan manusia nan dilakukan pada jenis penutup lahan tertentu untuk mengamalkan kegiatan produksi, perubahan, alias perlindungan pada pengakhiran tersebut. Enumerasi IKTL dilakukan dengan membanding luas rimba dengan luas wilayah administratifnya. Berdasarkan UU Nomor 41 Perian 1999, bahwa setiap Kawasan minimal memiliki provinsi hutan sekitar 30 tip dari luas wilayah. Internal antisipasi IKTL ini, diasumsikan bahwa daerah yang cermin memiliki wilayah hutan adalah kawasan Papua pada tahun 1982 84,3% dari luas negeri administrasinya. Presumsi yang digunakan kerumahtanggaan penghitungan IKTL, bahwa distrik-daerah yang memiliki kewedanan hutan 30 persen dari luas wilayah administrasinya diberi nilai 50 Sedangkan yang nilai IKTL teratas 100 adalah kewedanan yang mempunyai kewedanan 84,3 uang jasa dari luas wilayah administrasinya. Onderdil tutupan lahan nan digunakan dalam pembilangan nilai IKTL meliput Tutupan alas TH yang terdiri dari rimba lahan kering primer, hutan lahan kering sekunder, hutan mangrove primer, hutan mangrove sekunder, hutan rawa primer, jenggala pandau sekunder dan jenggala tanaman. Samun dan belukar pandau dalam kawasan hutan SBKH Belukar dan belukar rawa intern provinsi berfungsi lindung pada sempadan sungai, telaga dan pantai serta lereng >25% SBL Ruang Melenggong Hijau RTH yang berupa rimba kota atau ujana daerah tingkat, Kebun Raya KR dan Taman keanekaragaman hayati. Hasil Pengukuran IKLH Kabupaten Tegal musim 2109 yaitu 66,84. Dari angka terebut dapat disimpulkan bahwa Ponten Indeks Kualitas Lingkungan hidup Kabupaten Ladang masih privat kategori Cukup, sehingga perlu di susun alternatif pengelolaan mileu kiranya terjadi peningkatan dan reformasi pada kinerja pemerintah daerah khususnya Jawatan Lingkungan Nyawa. Selain kredit IKLH total juga didapatkan angka Penunjuk kualitas air yakni 41,11 yang bermanfaat bahwa kualitas air sungai di Kabupaten Huma berada lega prestise siap siaga. Kemudian cak bagi indeks kualitas udara yaitu sebesar 84,74 yang berarti bahwa kualitas udara di Kabupaten Huma masih adv amat baik, sementara itu untuk indeks kualitas tutupan wana memiliki nilai sebesar 72,72 yang berarti bahwa kualitas tutupan hutan di Kabupaten Tegal tergolong cukup baik . Pemberian gengsi kualitas air, udara atau pangan tersebut dilakukan beralaskan Rentang nilai IKLH Kewarganegaraan yang ditetapkan oleh Departemen Lingkungan Atma dan Kehutanan Republik Indonesia. Video Terkait”; if preg_match%?youtube?-nocookie?\.com/?[^/]+/.+/?ve?mbed?/.*[?&]v=youtu\.be/[^”&?/ ]{11}%i’, $rows[youtube’], $match { echo “ “; } } ?>
Indeks Standar Pencemar Udara ISPU DKI Jakarta yang tergolong tidak sehat meningkat setelah PPKM Darurat. Kenapa ada peningkatan jumlah hari udara tidak sehat ini saat aktivitas dibatasi dengan PPKM ? Penyebab pasti sumber pencemarnya harus dianalisis dari data-data lengkap, termasuk data dari daerah sekitar Jakarta karena polusi udara bersifat lintas batas. Pendamping hukum dan penggugat polusi Jakarta protes dengan terus ditundanya putusan pengadilan setelah persidangan berlangsung lama sekitar 2 tahun. Mestinya ada kabar baik dari sisi lingkungan hidup terkait penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat PPKM Darurat selama satu bulan ini. Namun ternyata kualitas udara ternyata tidak membaik. Penerapan PPKM Darurat dimulai sejak 3 Juli lalu oleh pemerintah pusat, dimulai di Jawa dan Bali untuk membatasi kegiatan publik bertujuan menurunkan angka pasien Covid-19. Namun Indeks Standar Pencemar Udara ISPU di DKI Jakarta yang tergolong tidak sehat meningkat setelah PPKM Darurat. Sebelum PPKM Darurat jumlah hari tidak sehat sebanyak 49 hari, sedangkan setelah jadi 80 hari. Sedangkan kategori baik hanya 3 hari dan kategori sedang dari 126 hari jadi 127. Analisis kualitas udara satu bulan pemberlakuan PPKM Darurat ini dipaparkan Bondan Andriyanu dari Greenpeace Indonesia pada media briefing online pada Selasa 10/08/2021. Hadir sebagai pembahas dampak kesehatan adalah dr. Feni Fitriani Taufik dariPerhimpunan Dokter Paru Indonesia PDPI. Ada juga Ayu Eza Tiara, Kuasa Hukum Gugatan Polusi Jakarta dan Yuyun Ismawati, perwakilan penggugat. Dimoderatori Adhityani Putri dari Yayasan Indonesia Cerah. Bondan menganalisis dari data-data resmi yang disajikan terbuka oleh pemerintah DKI Jakarta dan KLHK. Namun, data yang sama belum bisa diakses dari provinsi tetangganya. Karena polusi udara bersifat lintas batas, terutama daerah sekitar, seperti Jawa Barat, Bekasi, dan Tanggerang. baca Setelah 28 Tahun, Kualitas Udara di Jakarta Membaik Kawasan Senayan, Jakarta Selatan pada awal April 2020 yang sepi dan lengang membuat udara menjadi bersih. Foto Andreas Harsono/Mongabay Indonesia Baku Mutu Udara Ambient BMUA, yang disebut udara ambien adalah udara bebas di permukaan bumi yang dibutuhkan dan berpengaruh pada kesehatan manusia, mahluk hidup lain, dan lingkungan. Terdiri dari beragam gas dan partikel. Misalnya Sulfur dioksida SO2, Karbon monoksida CO, Nitrogen dioksida NO2, dan lainnya. Sedangkan partikel termasuk partikulat debu atau Particulate Meter PM10 dan PM2,5. PM2,5 harian di atas baku mutu juga lebih tinggi setelah PPKM Darurat. Sebelumnya, yakni bulan Juni jumlah hari di Jakarta Selatan adalah 5 hari, kemudian pada Juli jadi 14 hari. Bondan juga menunjukkan data aplikasi JAKI dari DLH DKI 9 Juli yang menyebutkan kualitas udara Jakarta Selatan tidak sehat. Ada juga aplikasi ISPUnet dari KLHK pada tanggal yang sama dengan parameter cemaran PM2,5. Data pemerintah yang dipaparkan menyebut sumber utama polusi PM2,5 di Jakarta berbeda antara musim hujan dan kemarau. Misal saat musim hujan sumber utamanya asap knalpot kendaraan sekitar 32-41%, pembakaran batu bara 14%, aktivitas konstruksi, pembakaran terbuka, dan lainnya. Sedangkan saat musim kemarau sumber utamanya tertinggi masih asap knalpot, pembakaran terbuka, debu jalan, garam laut, dan lainnya. Namun pembakaran batu bara tidak ada. Bondan memaparkan PM2,5 saat PPKM Darurat 3-20 Juli 2021 terlihat menurun di Stasiun Pemantau Kualitas Udara SPKU Bundaran HI bila dibandingkan dengan kondisi Normal 3 -20 Juli 2019 namun masih lebih tinggi dibandingkan saat diberlakukannya PPKM Mikro 3-20 Juni 2021 dan PSBB 3 – 20 Juli 2020. Hal tersebut dapat disebabkan pada saat PPKM Mikro maupun PSBB, tingkat curah hujan pada SPKU Bundaran HI lebih tinggi dibandingkan saat PPKM darurat sehingga dapat membantu peluruhan/ pencucian partikel halus di udara. Selain itu, berdasarkan data mobilitas masyarakat saat PPKM darurat diketahui terjadi penurunan dalam penggunaan transportasi umum, perkantoran serta pusat perbelanjaan sehingga dapat terlihat bahwa PM2,5 di SPKU Bundaran HI lebih rendah dibandingkan SPKU lainnya. Namun pada area pemukiman terjadi peningkatan saat PPKM Darurat, dikarenakan beberapa SPKU Kelapa Gading, Jagakarsa, Lubang Buaya dan Kebon Jeruk berada di area dekat pemukiman maka penurunan tidak terlihat pada lokasi-lokasi tersebut. perlu dibaca Laporan Ungkap Polusi Udara Jakarta Terburuk di Asia Tenggara Indeks Standar Pencemaran Udara ISPU sebelum dan selama PPKM Darurat pada Juli 2021, jumlah hari tidak sehat meningkat dua kali lipat. Sumber Bondan Andriyanu/Greenpeace Indonesia Sejumlah rekomendasi yang didesak sebagai berikut. Data SPKU harus dibuka ke publik secara berkala dan realtime. Juga di provinsi dan daerah sekitar Jakarta. Jumlah SPKU harus diperbanyak 10 alat pantau setiap 3 juta populasi, berdasarkan pernyataan ahli dalam sidang Gugatan Polusi Udara berlaku untuk semua kota dan daerah. Riset sumber pencemar udara dilakukan berkala oleh seluruh kota dan daerah, datanya dibuka ke publik. Berikutnya, perlu pengakuan bahwa udara DKI Jakarta sudah tercemar dan melebihi BMUA. Karena itu perlu langkah nyata mengendalikan sumber pencemar udara secara menyeluruh dan lintas batas yang berdasar pada data ilmiah. Selain itu harus ada upaya mitigasi dampak polusi udara dan perubahan gaya hidup yang tidak menyumbang polusi udara bagi setiap individu. Terlebih ada perbedaan indeks pemerintah dengan standar WHO, misalnya jika kualitas udara tidak sehat hanya untuk kelompok sensitif seperti ibu hamil dan anak. Namun indikator WHO di beberapa jenis polutan masuk tidak sehat pada kelompok semua warga. Lalu apa yang paling menyumbang polusi saat PPKM Darurat? Menurut Bondan, secara saintifik harusnya ada data resmi riset emission inventory sehingga bisa diketahui sumber polutan dari mana. Laporan Silent Killer menyebutkan ada peran signifakan di luar Jakarta misalnya PLTU berbahan bakar batu bara. “Selama tidak membuka data rutin, tak bisa disimpulkan,” katanya. baca juga Polusi Udara dan Kerentanan Terkena Virus Corona Rasio volume kendaraan dengan panjang jalan di Jakarta yang sudah tidak lagi seimbang, membuat kemacetan menjadi keseharian. Jumlah kendaraan pribadi dan kemacetan menjadi faktor borosnya konsumsi BBM di Indonesia dan salah satu penyebab polusi udara di Jakarta. Foto Jay Fajar / Mongabay Indonesia Dampak kesehatan Dokter Feni Fitriani Taufik dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia mengingatkan mengenai data global dampak polusi udara. Data WHO menyebutkan hampir 7 juta meninggal karena polusi, dan 9 dari 10 orang hidup di daerah polusi tinggi 80% termasuk di Jakarta. Warga bisa meninggal karena penyakit degeneratif, stroke, paru, dan lainnya. Sumbernya dari rumah tangga, transportasi, industri, sampah, dan alam misal kebakaran dan erupsi. Dampak pada ibu hamil adalah bayi terancam hidup dengan berat badan lahir rendah. Kemudian beranjak anak mengidap asma, perkembangan paru terganggu, batuk kronis, sampai pengerasan pembuluh darah dini. Saat dewasa, risiko asma meningkat, jantung, bronkitis kronis. Saat lansia, asma makin kambuh, fungsi paru menurun, kanker paru, dimensia, serangan jantung, dan stroke. Sumber polusi udara primer yaitu terpapar langsung karena gas kendaraan dan industri seperti batu bara, sedangkan sumber polusi sekunder saat bereaksi kimia seperti ozon. Dari sejumlah penelitian, setiap peningkatan PM2,5 sebesar 10 mikrogram di atas ambang batas ada peningkatan 7% kunjungan RS dengan penyakit respirasi, kematian akibat kanker paru 8%, dan lainnya. “PM10 tidak bisa masuk, tertahan di rongga hidung. Sedangkan PM2,5 seperseribu penampang rambut mudah masuk kantong udara, mengganggu fungsi paru dan meningkatkan risiko penyakit kronis,” jelas Feni. PM2,5 bisa masuk aliran darah sampai kardiovaskuler jantung dan paru, hipertensi, penyempitan pembuluh darah, pengentalan, dan lainnya. Jika masuk otak bisa ganggu sistem syaraf, aritmia, dan lainnya. Saat di pembuluh darah bisa menyebabkan stres akibat respon inflamasi berujung ke berbagai penyakit. Efek kesehatan jangka pendek atau akut seperti iritasi mata, hidung, tenggorokan. Iritasi saluran nafas, peningkatan ISPA pada anak dan dewasa, dan risiko keracunan gas dan partikel. Efek jangka panjang adalah penurunan fungsi paru, saluran nafas lebih mudah bereaksi kena sedikit polusi mudah batuk. Penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, dan lainnya. baca juga Polusi Udara, Pembunuh Senyap di Jabodetabek Pemandangan di sekitar Jakarta Selatan dari ketinggian pada Oktober 2017, tampak asap menyelimuti sekelilng pemukiman. Riset Greenpeace memperlihatkan udara Jabidetabek, buruk dan membahayakan. Foto Sapariah Saturi/ Mongabay Indonesia PDPI pernah memberikan rekomendasi pada 2019 ke pemerintah Jakarta dan masyarakat. Rekomendasi untuk pemerintah adalah membuat kebijakan pengendalian udara, koordinasi sektoral untuk menangani masalah polusi, melakukan perbaikan misal uji emisi kendaraan, mendorong pembangkit lstrik tenaga alternatif, penggunaan kendaraan ramah lingkungan, dan menambah area hijau sebagai paru-paru kota. Selain itu, meningkatkan titik monitoring kualitas udara, termasuk jika tercemar. Serta mempersiapkan sistem pelayanan bagi yang terdampak. Sementara warga diminta berperan mengurangi sumber polusi udara, misal penggunaan transportasi massal. Meminimalkan paparan polusi udara seperti memantau kualitas udara realtime, menggunakan masker atau respirator, dan jaga kualitas udara dalam ruangan. Juga mengenali gejala dan keluhan yang timbul akibat polusi udara. “Polusi udara saja sudah ganggu pertahanan tubuh, tanpa Covid pun sudah berbahaya. Dengan pertahanan tubuh bisa melawan virus dan bakteri,” katanya terkait tambahan beban pandemi. Kalau memiliki penyakit kronis akan lebih berat, perlu ICU dan ventilator. Risiko meninggal lebih besar. perlu dibaca Kala Kualitas Udara Jakarta Buruk, Warga Gugat Pemerintah ke Pengadilan Pegiat lingkungan yang aksi dengan bersepeda dan pakai masker di Bundaran HI Jakarta pada Desember 2018. Foto Indra Nugraha/ Mongabay Indonesia Putusan pengadilan Terus Ditunda Pada 4 Juli 2019, perwakilan warga Jakarta melalui Tim Advokasi Gerakan Ibu Kota Inisiatif Bersihkan Udara Koalisi Semesta Terdiri atas Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Greenpeace Indonesia, Walhi dan Indonesian Center Environmental Law ICEL mengajukan gugatan warga negara atau citizen law suit CLS ke Pengadilan Negeri Jakarta, atas kualitas udara buruk di Jakarta. Puluhan warga ini menggugat tujuh tergugat, yakni, Presiden RI, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Dalam Negeri, Gubernur Jakarta, Gubernur Jawa Barat dan Gubernur Banten. Proses pengadilan telah berlangsung dua tahun. Tetapi kenapa putusan pengadilan atas gugatan warga tentang polusi udara terus ditunda? Ayu Eza Tiara, pendamping hukum gugatan warga 32 orang karena dampak polusi Jakarta juga heran. “Apakah wajar persidangan sampai 2 tahun? Tidak wajar dan khawatir berpotensi maladministrasi,” sebutnya. Ia merujuk surat edaran SE Mahkamah Agung tentang penyelesaian perkara di tingkat pertama dan banding diamanatkan hakim bersidang cepat, harus ada putusan di tingkat pertama dalam jangka 5 bulan. Ayu menjelaskan penundaan sudah 6 kali, pertama alasannya para tergugat lupa kirim soft file kesimpulan. Ini menurutnya mengada-ada, karena ada dokumen hard file. Penundaan kedua, hakimnya terpapar Covid. Sidang ketiga, panitera disebut terpapar Covid. Sidang keempat, anak hakim meninggal sehingga ditunda 2 minggu, dan sidang kelima hakim anggotanya terpapar Covid. Keterbukaan pada publik juga menurutnya minim. Dibandingkan sidang MK, walau online bisa live streaming. Namun, walau sudah online pun, ia harus ke pengadilan, untuk bertanya kepastian sidang. Yuyun Ismawati, salah satu penggugat adalah aktivis lingkungan internasional. Ia bergabung sebagai penggugat karena saat itu cucu-nya lahir pada 2018. Rutinitas berjemur jam 8-10 pagi. Karena anak dan suaminya tinggal di tengah Jakarta, Salemba, jam-jam itu adalah waktu sibuk sehingga langit selalu nampak abu-abu. “Setelah berjemur, kulitnya busik. Sehingga jarang berjemur di luar. Tak bisa hirup udara sehat,” keluhnya. Para penggugat beragam, dari kelompok rentan. Misalnya warga dengan penyakit kronis. Yuyun menambahkan, pengugat lain, anaknya sering mimisan sehingga di rumah harus pasang air purifier, dan menambah biaya. “Kita tidak tuntut ganti rugi uang tapi kebijakan. Jika konsentrasi tinggi, bunyikan alarm. Datanya tidak realtime, sehari sebelumnya. Tidak tahu persis berapa konsentrasinya. Kadang juga mati, informasinya tidak ada,” keluhnya soal tantangan akses data kualitas udara untuk mitigasi. Penundaan putusan dan panjangnya persidangan ini menurutnya memperpanjang biaya dan risiko kesehatan. “Harus jadi refleksi, hak hidup sehat adalah semua orang. Termasuk akibat insinerator, tungku pembakaran sampah. Semoga dengan gugatan ini warga lebih sadar tentang haknya,” harap Yuyun. Artikel yang diterbitkan oleh
Kota-kota di dunia mencari solusi untuk mengurangi smog. Di Jerman, pemerintahan kota dibolehkan untuk melarang mobil diesel di pusat kota. Ada juga negara lain yang memberi bonus bagi warga yang tidak menggunakan picture-alliance/dpa/A. Dedert